Senin, 12 Desember 2011

Terbaru dari PARADISE BABY!!


Bunda, kini hadir motif baru clodi paradise baby.. total ada 12 motif yang lucu-lucu lho bun.. 8 diantaranya bahan outernya minky alias bludru dan 4 lainnya berbahan polyester.
si kecil pastinya akan tambah imut mengenakan clodi bermotif lucu-lucu ini..

hayu bun buruan dipesan, sebelum kehabisan... :D



Detail tentang clodi paradise baby dapat dibaca selengkapnya di http://gerairaasyid.blogspot.com/p/paradise-baby.html

Minggu, 05 Juni 2011

Cilipopo Prefold (Edisi eksklusif dan terbatas, harga reguler)




ini dia, solusi untuk newborn yang masih sering pipis dan pup dan membutuhkan sirkulasi udara yang sangat baik. Menggunakan cilipopo, ayah/bunda tidak perlu khawatir pipis si kecil berceceran kemana-mana, namun tetap terasa saat si kecil perlu mengganti popoknya.

ukurannya yang mungil membuat cilipopo sangat pas di badan si kecil yang baru lahir. jika si kecil telah bisa menggunakan popok jenis pocket diaper, cilipopo dapat digunakan sebagai insert. sangat praktis dan tetap hemat :D

Lapisan: 2x4x2
Dimensi: 30 cm x 40 cm
Material: Katun tenun berdaya serap tinggi.

*Tidak termasuk peniti, snappy, maupun prefold belt.

Harge eceran: Rp. 19,000/pc
Sudah termasuk instruksi pencucian beserta cara penggunaan.

Tips CILIPOPO
Secara teori kain ini baru optimal penyerapannya setelah 3-5 cuci. Ternyata jumlah prewash bisa dikurangi dengan cara direndam dengan air panas dan deterjen secukupnya, lalu dijemur di bawah terik matahari, cukup 2x saja.

Jumat, 03 Juni 2011

Popok dan Kesehatan


Waktu saya diminta membuat tulisan tentang popok dan kesehatan oleh salah seorang pelanggan saya, saya langsung berpikir tentang hal-hal apa yang akan saya tulis. Kemudian saya coba mencari berbagai informasi tentang itu, dan ternyata….

banyak sekali informasi di luar sana yang berseliweran soal popok dan kesehatan ini. Hampir semua informasi yang ada itu menyudutkan popok sekali pakai sebagai sesuatu yang berbahaya bagi kesehatan bayi… Sampai-sampai akhirnya jadi muncul opini, “ah itu mah alasan yang dipake buat ngelarisin dagangan popok kain aja”, wkwkww…, karena menurut mereka, yang ngeributin soal aspek kesehatan ini kebanyakan memang pedagang :D

Mari kita bahas soal popok dan kesehatan ini secara lebih fair, lebih objektif, dan lebih bijak.

Klaim tentang bahaya popok sekali pakai
Coba lihat informasi soal bahaya menggunakan pospak dari situs Real Diaper Association (RDA) ini [1]:
“Popok sekali pakai mengandung dioxin yang dapat menyebabkan kanker. Dioxin muncul sebagai produk samping pemutihan kertas.

Popok sekali pakai mengandung Tributyl-tin (TBT), yang dapat menyebabkan masalah hormonal pada manusia dan hewan.

Popok sekali pakai mengandung Sodium Polyacrylate, salah satu tipe polimer berdaya serap tinggi (SAP- super absorbent polymer),  yang akan berubah menjadi gel saat kondisi basah. Bahan ini dapat meningkatkan resiko toxic shock syndrome, dengan menyediakan lingkungan yang baik bagi pertumbuhan bakteri penghasil racun.

Penggunaan popok sekali pakai dalam jangka waktu lama dapat menganggu kesehatan reproduksi bahkan hingga menyebabkan kemandulan. karena terjadi peningkatan suhu skrotum pada bayi laki-laki yang mengunakan pospak.”

Ngeri yah bacanya?

Waktu belanja bulanan, iseng-iseng saya cek bungkus beberapa merk pospak yang beredar di Indonesia, yang harganya muhal, sampai yang harganya paling murah. Dan ternyata, kesemuanya memang mengandung polimer, tapi tidak dijelaskan lebih lanjut tipe polimer apa yang dipakai. Tapi asumsinya, mungkin memang polimer ini yang dimaksud pada tulisan di atas.

Tapi, masih ada tapinya. Salah satu alasan di atas sampai sekarang masih dalam perdebatan. Soal dioxin pada popok bayi (dan juga pembalut wanita) misalnya. Ada pendapat yang mengatakan, kalaupun ada dioxin, secara teori dioxin tersebut tidak akan masuk ke dalam alat reproduksi karena dioxin baru akan menguap pada suhu yang sangat tinggi, suhu yang tidak mungkin dicapai oleh manusia.

Menurut informasi terpercaya mengenai profil dan sifat-sifat dioksin, dapat dilihat pada website berikut ini  (http://ntp.niehs.nih.gov/ntp/roc/eleventh/profiles/s168tcdd.pdf), titik didih (boiling point)  dioksin, khususnya TCDD,  adalah 446,5 derajat celcius !! Ia tidak larut dalam air, dan lebih larut dalam pelarut organik. [2]

Saya juga tidak tahu pasti sudah berapa kejadian gangguan reproduksi yang disebabkan oleh pemakaian pospak dalam jangka panjang. Beberapa dari kita mungkin pengguna pospak, dan tidak menemukan masalah ketika kita sudah berumah tangga. Jadi, bagaimana???

Lebih Sehat dan Hemat dengan Popok Kain
Mari kita tinggalkan sebentar informasi soalnya bahaya penggunaan pospak dalam jangka panjang milik RDA tersebut, dan melihat hal-hal kecil di sekeliling kita. Yang lebih terlihat efeknya: Menggunakan popok kain membuat kita lebih sering mengganti popok si kecil.

Penelitian menunjukkan bahwa bayi yang diganti (popoknya) sedikitnya 8x/hari memiliki lebih sedikit ruam popok. [3]

Sering-seringlah mengganti popok terutama jika bayi mudah menderita ruam popok. Sulit untuk mengatakan popok basah bila bayi menggunakan popok sekali pakai dengan daya serap tinggi. Popok ini (pospak-red) juga harus diganti sama seringnya dengan mengganti popok kain. [3]

Yup, dengan popok kain kita tidak perlu menghitung biaya tiap kali mengganti popok. Karena popok kain jaman sekarang sudah didesain all size: bisa digunakan dari bayi masih kecil sampai nanti saat ia masuk tahap potty training. Bahkan kini kita tidak perlu lagi khawatir terkena ompol di kecil karena sudah banyak yang mendesain popok berlapis PUL (polyurethane laminate), yang bersifat waterproof, tetapi tetap breatheable, inovasi terbaru dari celana plastic yang dahulu suka dipakai oleh nenek dan ibu kita.
Singkatnya, jaman sekarang, menggunakan popok kain hampir sama praktisnya dengan menggunakan pospak, bahkan bisa lebih sehat dan pastinya lebih hemat biaya.

Dan karena tidak perlu menghitung biaya, kita pun cenderung lebih ‘royal’ untuk mengganti popoknya sesering mungkin. Dan ini tentu saja akan meminimasi bayi tersayang kita terkena ruam popok [4], salah satu masalah kulit yang paling sering menimpa bayi-bayi yang lahir setelah ditemukannya pospak dan celana plastik. Mengganti popok lebih sering artinya juga kita mengoptimalkan kemungkinan bayi kecil kita terkena infeksi saluran kemih (ISK) yang kini banyak menjangkiti bayi-bayi kecil.

Tapi kembali lagi ke fair play, ISK maupun ruam popok bukan monopoli bayi pengguna pospak. Saya yakin, ini sangat bergantung pada seberapa sering kita mengganti popok bayi kita. Apalagi kini, pospak dan popok kain menawarkan kenyamanan yang sama: menjaga kulit bayi tetap kering walaupun sudah dipipisi berkali-kali. Menurut saya, yang paling bijak adalah sebisa mungkin menjaga agar bayi kita tidak berlama-lama menggunakan popok kotor, walaupun terasa kering. Baik pakai pospak, maupun pakai popok kain. Jika ada alternative yang lebih murah dalam berpopok dengan menggunakan popok kain, mengapa tidak kita gunakan saja kesempatan itu?

Epilog
 Suatu hari saya ditanya tentang hal yang paling saya anggap terobosan terbaru yang paling besar dalam merawat anak. Saya menjawab “menghilangkan popok yang menggunakan peniti?”
popok kain yang menggunakan penguat velcro mengurangi kesulitan bayi dan orangtua. Popok ini mengagumkan! Karena dapat mengalirkan udara, popok kain lebih ramah utnuk pantat bayi dibanding celana dalam berbahan plastik yang menyebabkan ruam popok.”
– William Sears, M.D dalam buku “The Baby Book”--

Jadi, tunggu apalagi untuk beralih ke popok kain? :)

Sumber:
[1] http://www.realdiaperassociation.org/diaperfacts.php
[3] William Sears, M.D dalam The Baby Book. Hal: 108-110 dan 149-150
[4] http://www.thenewparentsguide.com/diapers.htm

Training Pants Anpaman

Size 95 ~ 14 kg
Training pant 3 layer cocok digunakan balita belajar untuk mengenali ketika sedang pipis, sehingga dapat melatih si kecil merasakan ketika akan pipis.

Disamping itu, Training Pant varian baru ini memiliki 3 layer ini cocok untuk bunda yang selalu dipusingkan dengan pipis si kecil dimana-mana ketika sedang mengajarkan buang air kecil.

Efek dari Training Pant ini adalah ketika si kecil sedang pipis di training pant ini, dia akan merasakan hal yang tidak nyaman seperti dia menggunakan celana bisa tetapi bunda tidak perlu khawatir karena pipisnya ditampung oleh Training Pant ini.

Senin, 30 Mei 2011

GG Menspad

detail GG menspad
GG menspad hadir sebagai alternatif pembalut wanita bagi bunda. Karena terbuat dari kain, pembalut ini dapat dicuci dan digunakan berulangkali, sehingga jauh lebih hemat dan lebih ramah lingkungan dibandingkan menggunakan pembalut sekali pakai.
Dengan outer yang dilapisi PUL membuat cairan tidak tembus keluar namun tetap breatheable. innernya terbuat dari fleece, sehingga noda sangat mudah dibersihkan.

GG Menspad tersedia dalam 2 varian: GG Menspad Day dan GG Menspad Night.
perbedaannya terletak pada desainnya. GG Menspad night didesain dengan bagian belakang yang lebih panjang dan melebar, untuk mencegah kebocoran di bagian belakang. sangat nyaman untuk digunakan saat tidur.

Spesifikasi:
Ukuran: 21x25cm (day), 22x28cm (night)
outer: polyester/cotton PUL facbric
inner: fleece, bersifat stay dry
insert: microfiber terry FBX, memiliki daya serap tinggi, hypoallergenic dan antibakterial

Harga: 
GG Menspad Day 29,000
 GG Menspad Night 36,000


Menspad Day

Menspad Night


pilihan warna:
red, light yellow, fuschia, apple green, blue

Rabu, 25 Mei 2011

Saat Si Bamboo Harus Mengalami 'Stripping'

Suatu sore ketika saya sedang melipat pakaian dan clodi-clodi raasyid yang dijemur pada siang harinya, saya menemukan insert pempem bamboo saya kaku dan menguning! OH NOOOO!!! Warna kuning ini membentuk spot yang cukup luas di insert, bahkan hingga tembus ke sisi satunya. Dan saking kakunya, sampai-sampai terasa seperti kertas tulis, huaaa..

FYI, insert bamboo pempem ini adalah salah satu insert kesayangan saya. Walaupun butuh waktu yang sangat lama untuk mengeringkan insert ini (jauh lebih lama dari insert microfiber), tapi daya serapnya MAXI dan juga sangat tipis. Insert ini adalah andalan saya kalau mengajak Raasyid jalan-jalan keluar rumah. Dengan me-mix insert microfiber paradise baby dengan satu buah insert bamboo pempem, saya mendapatkan 1 set clodi berdaya serap MAXI namun tetap trim: sangat ideal untuk berpergian! :D
Karena itulah, saya merasa wajib untuk bisa mengembalikan performa si andalan ini seperti semula.

Sambil terus melipat saya berpikir keras, apa yang kira-kira menyebabkan insert saya jadi seperti ini. Rasanya tidak ada perlakuan berbeda pada pencucian hari itu, juga pada makanan Raasyid beberapa har terakhir. Sewaktu saya memperkenalkan pindang ikan pertama kali ke Raasyid memang menyebabkan pipis-nya Raasyid jadi kuning, akibat pengaruh kunyit. Tapi kuningnya kunyit tidak sampai mewarnai insert separah itu. Dan beberapa hari terakhir Raasyid tidak makan kunyit, jadi tidak mungkin kunyit penyebabnya!

Saya pun berfikir kira2 metode stripping apa yang paling pas untuk si insert bamboo andalan ini. Insert bamboo memang butuh perawatan lebih dibanding insert microfiber. Tidak sembarang cara stripping bisa dilakukan. Jika insert microfiber  bisa distripping dengan cara direbus, maka tidak hal-nya dengan insert bamboo. Tapi saya juga mendapat info bahwa mencuci dengan air hangat bisa membantu membersihkan residu deterjen pada clodi. Ya, residu deterjen biasanya penyebab utama insert menjadi kaku.

Metode lain yang saya pikir juga bisa dipakai adalah menggunakan baking soda. Cara ini belum pernah saya gunakan sebelumnya. Biasanya jika saya merasa ada masalah dengan insert, saya hanya menggunakan metode RENDAM AIR PANAS dan CUKA untuk stripping. Tapi sepertinya masalah yang satu ini lebih berat dari biasanya (ini pertama kalinya punya insert kuning dan kaku, huhu). Jadi saya pun memberanikan diri mencoba metode lain.

Searching sana sini, akhirnya saya ambil keputusan: mengkombinasi metode RENDAM AIR PANAS ditambah sedikit BAKING POWDER plus AIR JERUK LIMAU. Pake jeruk limau soalnya ga punya air jeruk nipis, hehe.. dicampur deh semua bahan-bahan tersebut, sambil berharap terjadi keajaiban pada si insert. Saya rendam insert sampai air terasa hangat. Tidak dikucek, cuma sedikit dibolak balik, berharap gesekan insert dan air ’ramuan’ bisa melepaskan di noda membandel :D
Di tengah-tengah waktu merendam, karena penasaran, saya pegang si noda membandel. Dan rasanya seperti.... berlendir. Makin bingung deh apa penyebab noda tersebut.

Setelah puas merendam, saya jemur insert di bawah matahari langsung. Oh ya, sejak selesai perendaman warna kuning pada insert sudah jauh berkurang. Rasa kaku-nya juga tidak begitu terasa. Dan ketika kering.....
Noda hilang hampir 90%, sedangkan rasa kaku hanya bisa hilang kira-kira 70%-nya saja.
Sayangnya saya baru ingat untuk memfoto before dan afternya setelah insert masuk ke air rendaman. Jadi foto before-nya ga ada deh... :(
Tapi kira2 beginilah penampakan si insert setelah ditripping..
penampakan insert setelah proses stripping
Yah,, dibanding sebelum distripping, lumayan puas lah dengan hasilnya, walaupun tetap belum optimal. Dari segi daya serap belum ketauan, soalnya belum dicobain lagi. Mudah2an masih bisa menyerap dengan optimal. Amien.

Kamis, 19 Mei 2011

RLR Laundry Treatment

Sudah coba berbagai cara stripping tapi belum membuahkan hasil?? coba deh pakai RLR.

RLR bukan sabun ataupun pemutih kain, dan dapat digunakan untuk stripping clodi. cara kerja RLR adalah dengan melepaskan residu deterjen yang mungkin tertinggal ketika pencucian. residu deterjen pada insert dapat membuat insert cepat berbau pesing dan terasa kaku.



cara pakai:
(untuk penggunaan dengan mesin cuci)
masukkan clodi bersih yang hendak di strip ke dalam mesin cuci
utk 12 pc clodi dengan masing-masing 2 insert, masukkan kira2 sesendok makan RLRcuci seperti biasa dan bilas hingga air tidak berbusa lagi.

(untuk penggunaan dengan tangan)
RLR dilarutkan bersama air dan clodinya, lalu kucek, dan bilas hingga tidak berbusa lagi.

Harga: 50,000 (1.35 oz)