Rabu, 25 Mei 2011

Saat Si Bamboo Harus Mengalami 'Stripping'

Suatu sore ketika saya sedang melipat pakaian dan clodi-clodi raasyid yang dijemur pada siang harinya, saya menemukan insert pempem bamboo saya kaku dan menguning! OH NOOOO!!! Warna kuning ini membentuk spot yang cukup luas di insert, bahkan hingga tembus ke sisi satunya. Dan saking kakunya, sampai-sampai terasa seperti kertas tulis, huaaa..

FYI, insert bamboo pempem ini adalah salah satu insert kesayangan saya. Walaupun butuh waktu yang sangat lama untuk mengeringkan insert ini (jauh lebih lama dari insert microfiber), tapi daya serapnya MAXI dan juga sangat tipis. Insert ini adalah andalan saya kalau mengajak Raasyid jalan-jalan keluar rumah. Dengan me-mix insert microfiber paradise baby dengan satu buah insert bamboo pempem, saya mendapatkan 1 set clodi berdaya serap MAXI namun tetap trim: sangat ideal untuk berpergian! :D
Karena itulah, saya merasa wajib untuk bisa mengembalikan performa si andalan ini seperti semula.

Sambil terus melipat saya berpikir keras, apa yang kira-kira menyebabkan insert saya jadi seperti ini. Rasanya tidak ada perlakuan berbeda pada pencucian hari itu, juga pada makanan Raasyid beberapa har terakhir. Sewaktu saya memperkenalkan pindang ikan pertama kali ke Raasyid memang menyebabkan pipis-nya Raasyid jadi kuning, akibat pengaruh kunyit. Tapi kuningnya kunyit tidak sampai mewarnai insert separah itu. Dan beberapa hari terakhir Raasyid tidak makan kunyit, jadi tidak mungkin kunyit penyebabnya!

Saya pun berfikir kira2 metode stripping apa yang paling pas untuk si insert bamboo andalan ini. Insert bamboo memang butuh perawatan lebih dibanding insert microfiber. Tidak sembarang cara stripping bisa dilakukan. Jika insert microfiber  bisa distripping dengan cara direbus, maka tidak hal-nya dengan insert bamboo. Tapi saya juga mendapat info bahwa mencuci dengan air hangat bisa membantu membersihkan residu deterjen pada clodi. Ya, residu deterjen biasanya penyebab utama insert menjadi kaku.

Metode lain yang saya pikir juga bisa dipakai adalah menggunakan baking soda. Cara ini belum pernah saya gunakan sebelumnya. Biasanya jika saya merasa ada masalah dengan insert, saya hanya menggunakan metode RENDAM AIR PANAS dan CUKA untuk stripping. Tapi sepertinya masalah yang satu ini lebih berat dari biasanya (ini pertama kalinya punya insert kuning dan kaku, huhu). Jadi saya pun memberanikan diri mencoba metode lain.

Searching sana sini, akhirnya saya ambil keputusan: mengkombinasi metode RENDAM AIR PANAS ditambah sedikit BAKING POWDER plus AIR JERUK LIMAU. Pake jeruk limau soalnya ga punya air jeruk nipis, hehe.. dicampur deh semua bahan-bahan tersebut, sambil berharap terjadi keajaiban pada si insert. Saya rendam insert sampai air terasa hangat. Tidak dikucek, cuma sedikit dibolak balik, berharap gesekan insert dan air ’ramuan’ bisa melepaskan di noda membandel :D
Di tengah-tengah waktu merendam, karena penasaran, saya pegang si noda membandel. Dan rasanya seperti.... berlendir. Makin bingung deh apa penyebab noda tersebut.

Setelah puas merendam, saya jemur insert di bawah matahari langsung. Oh ya, sejak selesai perendaman warna kuning pada insert sudah jauh berkurang. Rasa kaku-nya juga tidak begitu terasa. Dan ketika kering.....
Noda hilang hampir 90%, sedangkan rasa kaku hanya bisa hilang kira-kira 70%-nya saja.
Sayangnya saya baru ingat untuk memfoto before dan afternya setelah insert masuk ke air rendaman. Jadi foto before-nya ga ada deh... :(
Tapi kira2 beginilah penampakan si insert setelah ditripping..
penampakan insert setelah proses stripping
Yah,, dibanding sebelum distripping, lumayan puas lah dengan hasilnya, walaupun tetap belum optimal. Dari segi daya serap belum ketauan, soalnya belum dicobain lagi. Mudah2an masih bisa menyerap dengan optimal. Amien.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar